Gerilya Kota
03.30 waktu indonesia bagian barat
Pagi itu…..
sewaktu khalayak
terlelap di ranjangnya
terbuai dalam mimpinya
Pagi itu…..
masih buta
begitu gelap
pekat
ku betot gas kuda besi ku
melintas membelah kota
sepulang dari penghindaranku
terhadap suntuknya jiwa
Pagi itu….
saat redup rembulan
di jantung kota hati beriman
terdapat aktivitas tak lazim
namun sangat lazim bagi
pemburu pagi
ia adalah
pedagang pagi pasar kota
Pagi itu….
awal bulan ketiga tahun dua ribu delapan
ingatanku melayang ke masa lampau
enam puluh tahun yang telah lewat
Pagi itu…..
masih ingatkah kawan
peristiwa gerilya kota
peristiwa enam jam di jogja
peristiwa janur kuning
peristiwa heroisme sang jenderal besar
penguasa orba
tiga dasawarsa lamanya
peristiwa yang selalu pro-kontra
karena histori di negeri ini hanyalah milik mereka yang berkuasa
Pagi itu….
jantung kota berdetak
pusat kota terhenyak
penjual dan pemburu sayur terjaga
menjajakan dagangan
tawar-menawar
menjadi kelumrahan sejati
dalam hukum ekonomi
Pagi itu…..
perjuangan melumpuhkan ideologi pasar bebas dimulai
perlawanan terhadap rezim tak berpihak diawali
Pagi itu…..
para gerilyawan kota
dengan gigih meninju congkaknya kenaikan harga sembako
dengan tak gentar sedikitpun
menaklukkan kebijakan penguasa
orde “bersatu kita bisa”
yang kini tak lagi bisa bersatu
karena kebijakan yang dibuatnya
tak lagi berpihak pada kawulanya
Pagi itu…..
cerita kecil kepahlawanan dimulai
dengan semangat sederhana
yakni…..
menghidupi kehidupan…..
(Wawan Heru Suyatmiko –lawankata-)
medio maret 01/2008 -04.00wib – jensud st salatiga
Edi Psw
March 19, 2008
Wah, panjang banget puisinya.
lawankata
March 19, 2008
Tapi masih lebih panjang penderitaan nasib para miskin di negeri ini kan…heheh
Yodie Hardiyan
March 24, 2008
wow..
tentang pasar pagi Salatiga..
: )
lawankata
March 26, 2008
Yup..
Se-Pagi itu juga penderitaan dimulai dalam ideologi pasar bebas
😦
Codot
March 27, 2008
ahh..
emang mau ideologi macam apa mas?
ho ho ho…
jangan jangan jangan jangan…
^^;
lawankata
March 28, 2008
ihh..
Maunya..ideologi yang ga macam-macam..
hi hi hi
boleh boleh boleh boleh
🙂
yekti
April 2, 2008
membaca Salatiga dan atmosfernya dengan kata?
bukankah kata tak kan cukup mengungkap rasa?
buat apa?
wondering
February 19, 2016
Tunjukkan bagaimana km mengutarakan perasaanmu itu
lawankata
April 2, 2008
kata memang tak kan pernah cukup mengungkapkan rasa..
namun rasa juga tak kan cukup terungkapkan jika tanpa kata..
du bi du bi du bae
April 2, 2008
duhhh
kok saya jadi mampir ke blog ini melulu yaa,,,
huuhhhh….
idelogi yang ga macam2 tu kayak apa cih??
ndak mudeng akyu,,,
lawankata
April 3, 2008
mampir terus = kangen = perhatian ma ni blog…
makasih ya…
Ideologi yang ga macam2 tu…
Ya ideologi yang ga bikin rakyatnya berpikir macam2..
karena ulah pejabat-nya yang sering berbuat macam2…
heheheeheeee….
wondering
February 19, 2016
Haha bagus bagus